Suatu hari aku me laundry kan lagi pakeanku. Yang bertugas di counter laundry bukan Ita tapi Ayu. Setelah membereskan bon laundry, ayu ngajakin ngobrol. Kebetulan gak ada customer laen. "Bapak gak buru2 kan, temenin Ayu ngobrol dong". "Mangnya Ayu pengen ngobrolin apa". "Bapak ngentotin Ita ya". Kaget juga aku ketika Ayu nanyain itu. "Kok kamu tau?" "Ita yang crita pak". "Mangnya Ita crita apa lagi". "Ita bilang dia lemes banget deh abis bapak entotin, bapak ngentotnya lama dan berkali2 ya pak. Lagian kata Ita kontol bapak gede banget. Ayu mau dong pak ngerasain kontol gede bapak ampe lemes banget". Wah agresif banget ni anak, pikirku. "Mangnya kamu blon pernah ya dientot om om". "Sering kok pak, ampir tiap weekend Ayu dientot customer di hotel". "enak dong dientot melulu, brapa ronde kalo dientot?" "Sukanya 3 ronde pak, tapi yang pertama Ita sepongin sampe dianya ngecret dimulut Ita". "Trus pejunya kamu telen". "Iyalah pak, kan peju bergizi tinggi, katanya". "Napa yang pertama kamu sepongin". "Kalo dah ngecret kan kalo maen jadi lamaan pak, Ita bisa 2-3 kali nyampe baru si omnya ngecret". "Ngecretnya didalem". "Iyalah pak, kan nikmat kalo Ayu nyampe trus disemprot peju anget". "Polos?" "Iya pak, kalo pake kondom kan gak krasa kalo disemprot pejunya". "Kamu gak takut hamil?" "Ayu punya obatnya pak, abis dientot Ayu minum kalo lagi subur. Ita juga minta obat itu waktu abis dientot bapak, tapi Ita lagi gak subur, jadi ya gak usah minum kan. Ayo dong pak, entotin kita berdua lagi. Ita juga bilang jadi pengen lagi ngerasain kontol bapak kluar masuk nonoknya lagi. Dia jadi gak nikmat waktu dientot cowoknya. Ya jelaslah, kontol cowoknya jadi kerasa kecil dah ngerasain kontol bapak yang gede panjang" "Ntar deh cari waktu lagi ya". "bener ya pak, Ayu tunggu lo".
Aku meninggalkan counter. Aku call Ita di hpnya. "Tumben bapak nelpon. Ita lagi kuliah pak, ntar ya Ita call back". Sejam kemudian Ita nelpon aku. "Aku yang nelpon aja ya It, ntar pulsa kamu abis". "Gak apa, kalo abis kan dibeliin lagi ma bapak, ada apa pak nelpon, kangen ya ma Ita". Kangen It". "Kangennya ma Ita apa ma nonoknya Ita". "Dua2nya It". "Pak Ita pengen lagi deh, jadi gak enak waktu dientot pacar Ita". "Kamu crita2 ma Ayu ya It". "Ayu nanya ke bapak ya". "Iya, Ayu malah minta dientotin bareng kamu, 3some gitu". "Ita si mau aja pak, bapak mau gak ngentotin kita berdua". "Aku si maunya ngentotin kamu sendirian lagi It". "IYa pak, soalnya Ita lemes banget sih abis dientot bapak". "aku tu suka ma kamu It,kamu kalem, pasrah kalo lagi dientot, aku suka ma kamu". "Mangnya Ayu napa". "Ayu agresif banget, pasti liar banget ngentotnya, minta nambah terus, Ita juga suka ma bapak, Ita mau kok jadi ceweknya bapak. Bapak mo entotin Ita tiap ari, Ita mau pak". "Kalo kamu aku entotin tiap hari, bisa hamil kamunya". "Ita mau kok pak hamil anak bapak. Ita kan sayang banget ma bapak". "Ya gak usah sampe gitu atuh It, kita sayang2an aja, jangan sampe hamil". "Terserah bapak deh, Ita nurut aja". Wah repot juga nih kalo Ita cinta ma aku. "Jadi gimana pak, mau ngentotin Ita ma Ayu bareng". "Iya deh, nanti janjian lagi ya. eh kamu tu kuliah sambil kerja ya". "Iya pak, abis bapak ibu gak bisa ngebiayain kuliah Ita, masi ada adik Ita yang sekolah". "Dah aku yang ngebiayain kamu deh". "Berer pak, Ita tinggal ma bapak aja ya, biar Ita bisa ngeladenin napsu bapak tiap ari, jadi bapak kan gak usah nyari abege lagi. Ma ita aja". Aku teharu mendengarnya, tulus banget ni anak."Aku ga minta balesan kaya gitu kok It, Aku tulus kok mo bantu kamu". "Iya deh, gimana bapak aja. Kasi tau ya pak kapan kita mo maen ber 3 Ayu". "Ayu tu lebi tua dari kamu ya". "Iya pak, lebi tua 2 tahun kalo gak salah. Ayu dah pengalaman maen ma om om pak. Dia yang nganjurin Ita maen ma om om, sensasinya beda katanya daripada maen ma cowok ndiri. Makanya Ita mau aja waktu bapak ngajakain, dan ternyata ruar binasa nikmatnya". Aku tertawa mendengarnya. "Iya deh sayang, nanti aku kabarin lagi ya". "Tapi bapak jangan blanja2in Ayu ya pak, blanjain Ita aja". "Iya sayang, aku cuma pengen ngentotin Ayu aja kok, gak pengen ngebiayain. Paling nanti aku kasi uang transport aja ke Ayu".
Pas waktu keduanya off, aku mengajak mereka dugem. Pulang dugem, dah mendekati tengah malem, aku mengajak mereka ke apartment milik kantor. "Wah bapak punya apartment juga toh". kata Ita. "Bukan It, ini apartment kantor punya. Aku yang ngurus, kalo gak dipake suka aku pinjem juga". "Kok tempo hari dirumah pak waktu ma Ita". "Ya gak apa kan, bosen di apartment melulu". "La sekarang ke apartment, kok gak dirumah aja". "Kan ada Ayu, asikkan di apartment kalo bertiga". "Gak nyambung ah pak", kata Ita. "Ya udah gak usah dibahas deh, kan kita mo have fun". "IYa It, ngapain debat doal rumah dan apartment, yang penting kan berbagi kenikmatan kan", sela Ayu. "Kita terusin acara dugem disini ya cantik". Siapa yang cantik, pak",sela Ayu lagi. Ayu nunjukin agresifnya seperti yang aku duga. "Dua2nya lah, kayak bidadari kayangan". Ayu senyum2 kesenangan waktu aku puji cantik kaya bidadari kayangan. Ita pun tersenyum manis. Aku makin suka ma Ita karena dia kalem sekali dibanding Ayu yang agresif.
Di apartment Ita segera ke kamar mandi, yang terletah didalem kamar tidur, karena sudah kebelet sejak masih di jalan. Sekalian dia membersihkan diri, sehingga cukup lama dia berada di kamar mandi. Keluar kamar mandi dia hanya mengenakan kimono saja. Bra dan CD tidak dipakai lagi karena sudah tergantung di kamar mandi, dia mencucinya agar besok bisa dipakai lagi untuk pulang kerumah. Ketika keluar dari kamar mandi, terkejutlah dia melihat pemandangan erotis yang ada di ranjang. Aku dengan penuh napsu sedang meremas2 toket Ayu, kami berdua dah telanjang bulet.
Pentil Ayu kupilin2, membuat Ayu mengerang kenikmatan. Kemudian paha Ayu kukangkangkan, jembut Ayu memang lebat menutupi daerah nonoknya. Aku telungkup di selangkangan Ayu dan mulai menjilati nonoknya. Ayu makin mengerang2. sementara itu aku meremas2 toket Ayu yang lebih besar dari toket Ita. Napsu Ita memuncak disuguhi pemandangan live show seperti ini.
"Ayo It, join", kataku terengah. Ita lalu menghampiri aku dan Ayu untuk bergabung dalam kenikmatan ini. Ayu masih mengerang nikmat akibat rangsangan yang kulakukan. Aku sedang menjilati paha Ayu sambil kedua tangannya masing-masing bergerilya pada toket dan nonok Ayu. "Aduh It, nikmat banget. ahh!" kata Ayu ke Ita ditengah desahannya. Ita duduk ditepi ranjang. Jilatanku mulai merambat naik sambil aku melumat dan meremas toket Ayu secara bergantian, sementara tanganku satunya masih saja mengobok-obok nonoknya. Ayu menggeliat-geliat merasakan nikmat. Puas menetek pada Ayu, aku bersiap memasuki nonok Ayu dengan kontolku. Aku mengatur posisi diantara kedua belah paha Ayu sambil memegang kontolku untuk diarahkan ke nonoknya. "Aagh", erang Ayu ketika aku mendorong kontolku dengan bernafsu. "Napa Yu, nikmat?" kata Ita. aku menyodokkan kontolku dengan keras sehingga Ayu pun tidak bisa menahan jeritannya. aku mulai menggarap Ayu dengan genjotanku. Aku menarik tali pinggang kimono Ita sehingga tubuhnya tersingkap. Dengan terus menyodoki Ayu, aku meraih toket Ita yang kiri, mula-mula kubelai dengan lembut tapi lama-lama semakin keras mencengkramnya. Aku juga menyorongkan kepalaku berusaha mencaplok toket Ita yang satunya. Ita yang mengerti apa mauku, segera mencondongkan badannya ke depan sehingga toketnya pun makin membusung. Aku tidak langsung mencaplok toket Ita, tetapi hanya menjulurkan lidahku untuk menjilati pentil Ita sehingga makin mengeras saja. Ita merasa geli bercampur nikmat. Ita mendesah tak karuan merasakan jilatan dan sedotan pada pentilnya. Ciumanku merambat naik dari toket hingga hinggap di bibirnya, kami berciuman dengan penuh nafsu sampai ludah kami bercampur baur. "Aahh.. oohh.. ayu mau nyampe.. pak", erang Ayu bersamaan dengan tubuhnya mengejang. Melihat reaksi Ayu, aku semakin memperdahsyat sodokannya dan semakin ganas meremas toketnya. Akhirnya Ayu nyampe, tubuhnya mengejang hebat dan cairan nonoknya membanjir membasahi kontolku yang masih perkasa itu.
aku cukup pengertian akan kondisi Ayu yang mulai kepayahan, aku mencabut kontolku dari memek Ayu dan kini menyambarnya tubuh Ita yang kubuat dalam posisi tengkurap dan kuangkat pada bagian pinggul sehingga menungging. Aku membuka lebar bibir nonok Ita dan menyentuhkan kepala kontolku disitu. Benda itu pelan-pelan mendesak masuk ke nonok Ita. "Heghh..heghmm...", lenguhnya saat kontolku masuk. Ita mendesis dan mulai menggelinjang. Kepala kontolku perlahan-lahan mulai menguak bibir nonoknya yang telah basah. Aku menekan kontolku sedikit demi memasuki nonok Ita. Ita mulai mendesah-desah. Tiba2 aku menyurukkan kontolku ke dalam nonok Ita "Aaa.." jeritnya keras. Matanya membelalak. kontolku menancap dalam sekali di nonoknya. Kemudian aku mulai menggerak-gerakkan kontolku keluar masuk. "Lebih keras lagi pak", erang Ita. Aku memompa kontolku keluar masuk semakin bersemangat. Keringat mengucur dari seluruh tubuhku, bercampur dengan keringatnya. "Pak, Ita mau nyampe", katanya terputus-putus. "Aku juga", sahutku. Aku meningkatkan kecepatan genjotan kontolku . Ita menjerit-jerit semakin keras, dan akhirnya dia nyampe. Dengan satu hentakan keras aku membenamkan kontolku dalam-dalam. Ita menjerit keras. Pejuku muncrat di dalam nonok Ita 5 atau 6 kali kecretan. "Gila It, nonok kamu enak banget, masih sempit banget". kataku. "kontol bapak juga keras banget, enak..." jawabnya. Ita ambruk kecapaian.
Ayu tertidur kelelahan, gak tau berapa lama. Tapi kemudian dia terbangun karena ranjang bergoyang lagi. aku sedang menggarap Ayu. Aku meraih toketnya , sambil merentangkan lebar-lebar kedua paha Ayu dan langsung membenamkan kepalaku pada nonoknya yang berjembut lebat itu. Ayu mengelus-elus kontolku yang sudah menegang sambil memejamkan mata menikmati nonoknya kujilati dantoketnya kuremas. Lidahku menjalar dari belahan bawah hingga puncak nonok Ayu, lalu kusentil-sentilkan pada i tilnya. Ayu tidak tahan lagi, dia merundukkan badan untuk memasukkan kontolku Aria ke mulutnya, benda itu dikulumnya dengan rakus. aku mempergencar rangsangannya dengan menciumi batang kakinya mulai dari betis, tumit, hingga jari-jari kakinya. Ayu jadi makin gila dengan perlakuan seperti itu. "Ahh..awww.. pak enak banget.. masukin aja sekarang!" rintihnya manja. Kontolku sudah dilepaskan dari mulutnya, aku segera menggesek2an kepala kontolku kebelahan nonok Ayu yang membuat Ayu makin menggelinjang gak karuan. Akupun mendorong kontolku membelah nonok Ayu diiringi desahan nikmat. Aku meremas toketnya serta memencet-mencet pentilnya. Rambutnya yang sudah terurai itu kusibakkan, lalu kulumat leher dan pundaknya dengan jilatan dan gigitan ringan. Hal ini menyebabkan Ayu tambah menggelinjang. Serangan ku pada nonok Ayu semakin cepat sehingga tubuhnya menggelinjang hebat. "Aaakhh..aahh!" jerit Ayu dengan melengkungkan tubuhnya ke atas. Ayu telah nyampe hampir.
Gairahku masih tinggi. Selanjutnya aku menggarap tubuh mungil Ita. Iya pada posisi menungging, sedang aku berdiri dibelakangnya sedang asyik menggenjot kontolku pada nonok Ita. Kedua toket Ita bergoyang seirama goyang tubuhnya. Ita tak kuasa menahan rintihannya setiap aku menusukkan kontolku, tubuhnya bergetar hebat akibat tarikan dan dorongan kontolku pada nonoknya. Kepalaku menyelinap lewat ketiak sebelah kirinya lalu mulutnya mencaplok toketnya. Pinggul Ita naik turun berkali kali mengikuti gerakanku. Jeritannya makin menjadi-jadi hingga akhirnya satu lenguhan panjang membuatnya tubuhnya menegang sebelum akhirnya terkulai lemas di ranjang.
Setelah menaklukkan Ita, aku berbaring disebelah Ayu, Ayumenyambut aku dengan pelukan. Aku mengelusi punggungnya terus turun hingga meremas bongkahan pantatnya. Sementara tangannya turun meraih kontolku. "Gila nih kontol, masih keras juga" kata Ayu sambil menggenggam kontolku yang masih keras. Aku mulai menciuminya dari telinga, lalu menelusuri belakang telinganya, juga bermain-main di lubangnya. Dengusan nafas dan lidahku membuat Ayu merasa geli dan menggeliat-geliat. Mulutku berpindah melumat bibirnya dengan ganas, lidahku menyapu langit-langit mulutnya, dia merespon dengan mengulum lidahku. Tangannya meraba-raba kebawah karena napsunya telah demikian tingginya, tak sabar lagi untuk dientot. Ketika diraihnya kontolku, aku ikut menuntun kontolku menembaki sasaran. Posisiku sudah berada diatas badan Ayu. Saat kepala kontolku menyentuh bibir nonoknya, aku menekannya ke dalam. ayu menggumam tertahan karena sedang berciuman denganku. Lalu kutekan lagi dengan keras sehingga kontolku menerobos ke dalam dan terbenam sepenuhnya dalam nonoknya. Ayu menghentak-hentakkan pantatnya ke atas agar kontolku masuk lebih dalam lagi. Dia terdiam sejenak merasakan sensasi yang luar biasa ini. Lalu perlahan-lahan aku mulai mengenjotkan kontolku. Ayu memutar-mutar pantatnya untuk memperbesar rasa nikmat. toketnya tergoncang-goncang seirama dengan genjotannya di nonoknya. Matanya terpejam dan bibirnya terbuka, berdesis-desis menahankan rasa nikmat. Desisan itu berubah menjadi erangan dan kemudian akhirnya menjadi jeritan. Aku membungkam jeritannya dengan mulutku. Lidahku bertemu lidahnya. Sementara di bawah sana kontolku leluasa bertarung dengan nonoknya. "OH..", erangnya, "Lebih keras pak,lebih keras lagi.. Lebih keras.. Oooaah!" Tangannya melingkar merangkulku ketat. Kuku-kukunya membenam di punggungku. Pahanya semakin lebar mengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir nonoknya seirama dengan enjotan kontolku. "Aku mau ngecret, Yu", bisikku di sela-sela nafasku yang memburu. "Ayu juga pak", sahutnya, "Di dalam aja pak ngecretnya". Aku mempercepat enjotan kontolku. Keringatku mengalir dan menyatu dengan keringatnya. Bibir kutekan ke bibirnya. Kedua tanganku mencengkam kedua toketnya. Diiringi geraman keras aku menghentakkan pantat dan kontolku terbenam sedalam-dalamnya. Pejuku memancar deras. Ayu pun melolong panjang dan menghentakkan pantatnya ke atas menerima kontolku sedalam-dalamnya. Kedua pahanya naik dan membelit pantatku. Ayu pun mencapai puncaknya. kontolku berdenyut-denyut memuntahkan pejuku ke dalam nonoknya. Beberapa detik kemudian badannya terkulai lemas, begitu juga aku. Ayu terkapar di ranjang, kedua toketnya nampak bergerak naik turun seiring desah nafasnya. "It, si bapak kuat banget ya ngegilir kita berdua, nikmat banget deh. Pak pasti mai mo lagi kan pagi ini", desah Ayu. "Tau aja kamu", jawabku sambil meraih Ita kedalam pelukanku.
"Mau ngentotin Ita lagi ya pak". "Iya sayang, aku belon puas nih". Aku mencium lembut bibirnya, sementara itu Ita merema2 kontolku. "Pak, baiknya berdua Ayu, jadi Ita selalu siap kalo bapak mo ngentotin Ita lagi. Bapak perkasa banget ya. Baru aja ngecret dinonok Ayu , Ita remes bentar dah ngaceng lagi". "Aku sayang kamu It", bisikku supaya Ayu gak denger. "Ita apalagi, sayang banget ma bapak, entotin Ita lagi pak, kontol bapak dah keras banget neh". Kembali aku mencium lembut bibir Ita. ".
kontolku sudah mulai bangkit lagi langsung menaiki Ita, kami kembali berciuman. Dengan tetap berciuman aku memasukkan kontolku ke nonok Ita, kontolku yang sudah ngaceng tanpa halangan langsung menerobos nonok Ita, bersarang sedalam-dalamnya. Terasa nikmat sekali. Kedua toketnya kuremas2 dengan penuh. Aku mengenjotkan kontolku dengan cepat, ini membuat Ita mengerang keras dan udah terasa mau nyampe lagi. Ita sudah sangat bernapsu rupanya, baru sebentar goyang sudah mau nyampe saking nikmatnya. Ita menjadi semakin liar dalam menggoyang pantatnya. Akhirnya badannya mengejang-ngejang diiringi erangan kenikmatan. "Auu.. pak!" jerit nya. Untuk beberapa saat kami terdiam. Ita memelukku erat-erat. "It, aku belum ngecret kok kamu udah nyampe", kataku. "Habis, nikmat banget sih rasanya kontol bapak nyodok2 nonok Ita", jawabnya terengah. "Kita terusin ya", Ita hanya mengangguk lemas.
Aku menyuruh Ita nungging dan membuka pahanya lebar2. Aku mendekat dari belakang. Aku menyapu lembut pantatnya yang mulus tapi padat. Ita menggigit bibir dan menahan napas, tak sabar menanti masuknya kontolku yang masih keras. Tanganku melingkari kedua pahanya lalu kuarahkannya kontolku ke nonoknya. Perlahan-lahan kepala kontolku yang melebar dan berwarna merah mengkilap itu menerobos nonoknya. Ita mendongak dan mendesis kenikmatan. Sejenak aku berhenti dan membiarkan Ita menikmatinya, lalu mendadak kuhentakkan pantat keras ke depan. Sehingga terbenamlah seluruh kontolku di nonoknya. "Aacchh..!!", Ita mengerang keras. Rambutnya kujambak sehingga wajahnya mendongak ke atas. Sambil terus menggenjot nonoknya, aku meremas2 kedua toketnya yang berguncang2 karena enjotanku yang keras, seirama dengan keluar masuknya kontolku di nonoknya. Terdengar bunyi kecipak cairan nonoknya, Ita pun terus mendesah dan melenguh. Mendengar itu semua, aku semakin bernafsu. Enjotan kontol kupercepat, sehingga erangan dan lenguhannya makin menjadi2. "Oohh..! Lebih keras pak. Ayo, cepat. Cepat. Lebih keras lagii!" Keringatku deras menetesi punggungnya. Wajahnya pun telah basah oleh keringat. Rambutnya semakin keras kusentak. Kepalanya semakin mendongak. Dan akhirnya dengan satu sentakan keras, aku membenamkan kontolku sedalam-dalamnya. Ita menjerit karena kembali nyampe. Aku terus meremas2 toketnya dengan penuh nafsu. Aku pun makin keras menghentakkan kontolku keluar masuk nonoknya sampai akhirnya pejuku menyemprot dengan derasnya di dalam nonoknya. Rasanya tak ada habis-habisnya. dengan lemas Ita rebah di ranjang dan aku menelungkup di atas punggungku.
"Gimana , puas It?" tanya Ayu. "Gila ya, aku dientotin sampe kelenger, kuat banget deh si bapak". Ita menjawab sambil tersenyum manis kearahku. Aku berbaring diantara mereka berdua, aku merangkul keduanya. Nikmat banget bisa ngentotin kedua acewek cantik ini sekaligus, tapi tetep aja didalam hati, aku lebih merasa puas ngentotin Ita karena kelembutan dan kepasrahannya. ?"Udahan ya, laen kali kalo ada kesempatan lagi kita maen bareng lagi". "Bener ya pak", kata Ayu. "Nikmat banget deh dientot bapak, bapak yang paling bisa ngasi Ayu kenikmatan luar biasa dibanding om2 laen yang pernah ngentotin Ayu". Aku mencium pipinya. Kami segera bebersih dan aku mengantarkan keduanya pulang. Ayu kudrop duluan, setelah Ayu turun mobil kuarahkan kerumahku. "Kok jalan sini pak, ini mah jalan kerumah bapak". "Aku masih pengen ma kamu Yu, mau ya nerusin dirumahku". "ayu hanya tersenyum dan menggangguk. "Buat bapak apa sih yang enggak". Kita cari makan dulu, sambil makan kita ngobrolin perngentotan tadi. "Gimana pak, nikmat kan ngentotin Ayu, Ayu kan lebih pengalaman ngeladenin bapak katimbang Ita". "Trus terang It, aku ngentotin Ayu pake napsu, kalo ngentotin kamu pake sayang, jadi ngentotin kamu lebih memuaskan". "Ita seneng deh dengernya", jawabnya sambil tersenyum manis. "Ita siap kok pak kapan aja bapak mo ngelampiasin napsu bapak ke Ita, sendirian ngeladenin bapak juga gak apa kok. Biar aja Ita lemes asal bapak puas. Ita juga sayang ma bapak". Pengen rasanya aku memeluk dan mencium bibir Ita, tapi gak mungkinlah karena masi di resto. Selesai makan segera kita menuju ke rumahku.
Sesampe dirumah aku mengajak Ita mandi bareng. Dibawah siranman air hangat shower kami berpelukan dan berciuman, kali ini aku sangat bernapsu melakukannya, Itapun demikian. kuambil sabun cair dan menggosokkannya ke sekujur tubuh Ita. Demikian juga Ita, dia melakukan hal yang sama padaku, kami saling menyabuni satu sama lain. Kami saling mengelus bagian tubuh masing-masing, suatu ketika ketika tanganku sampai ke bawah, kubelai bibir nonoknya sekaligus mempermainkan i tilnya. "Uuhh.. pak", Ita menjerit kecil dan mempererat pelukannya padaku sehingga toketnya berhimpit dengan dadaku. Aku kemudian mengelusi punggungnya lalu mulai turun ke bawah meremas bongkahan pantatnya. Ita mendekatkan wajahnya padaku dan mencium bibirku terlebih dahulu, eprtanda napsunya sudah memuncak. selama beberapa menit bibir kami berpagutan. Kemudian aku memutar badannya membelakangi aku. Dengan tangan kanan aku memainkantoketnya, pentilnya kupencet dan kupilin hingga makin menegang, tangan kiriku meraba-raba selangkangannya. Perbuatanku yang mengobok-obok nonoknya dengan jari itu hampir membuatnya nyampe.
Aku meremas toket kirinya ya sambil sesekali memelintir pentilnya. Lalu aku membungkuk dan mengarahkan kepala ke toket kanannya yang langsung kukenyot. Ita memejamkan mata menghayati suasana itu dan mengeluarkan desahan. Lalu aku mengangkat kaki kanannya dan mendesakkan kontolku ke nonoknya. Karena posisi itu agak sulit dilakukan, aku minta Ita untuk nungging dengan berpegangan ke dinding.
Langsung saja kuarahkan kontolku ke arah nonoknya. Jembutnya yang hitam lebat itu kuisibakkN, tampaklah bibir nonokNYA yang berwarna merah muda dan basah berlendir. Kuselipkan kepala kontolku di antara bibir nonoknya. Ita mendesah. Kemudian perlahan tapi pasti aku mendorong kontolku ke depan. kontolku menerobos nonoknya. Ita menjerit kecil sambil mendongakkan kepalanya ke atas. Sejenak aku berhenti dan membiarkan Ita menikmatinya. Ketika Ita tengah mengerang-erang dan menggelinjang-gelinjang, mendadak aku menyodokkan kontol ke depan dengan cepat dan keras sehingga kontolku meluncur ke dalam nonoknya. Ita tersentak dan menjerit keras. "Aduh pak, enak!" Aku mempercepat enjotan kontol di nonoknya. Semakin keras dan cepat enjotanku, semakin keras erangan dan jeritannya. "Aa..h.!" jerit nya nyampe.
Kemudian Ita kutelentangkan dilantai yang dialasi handuk dan aku menaiki tubuhnya, pahaku menempel erat dipahanya yang mengangkang. Kepala kontolku kutempelkan ke i tilnya. Sambil menciumi leher, pundak dan belakang telinganya, kepala kontol kugerak-gerakkan mengelilingi bibir nonoknya yang sudah basah. Ita merem melek menikmati kontolku di bibir nonoknya, akhirnya kuselipkan kontolku. "Aah"' jeritnya keenakan. Ita merasa kenikmatan yang luar biasa dan sedikit demi sedikit kumasukkan kontolku. Dia menggoyangkan pantatnya sehingga kontolku hampir seluruhnya masuk. "Pak, enjot dong kontolnya, rasanya nikmat sekali". Perlahan aku mulai mengenjot kontolku keluar masuk nonoknya. Pahanya dikangkangin lebar-lebar, hingga akhirnya kakinya melingkar di pantatku supaya kontolku masuk sedalam-dalam ke nonoknya. Ita berteriak-teriak dan merapatkan jepitan kakinya di pantatku. Aku membenamkan kontolku seluruhnya di dalam nonoknya. "Pak, Ita nyampe lagi.. Ahh.. Ahh.. Ahh," jeritnya. Beberapa saat kemudian, Ita membuka sedikit jepitan kakinya dipantatku, pahanya dibukanya lebar2 dan akhirnya dengan cepat kuenjot kontolku keluar masuk nonoknya. Nikmat sekali rasanya. setelah delapan sampai sembilan enjotan kontol di nonoknya dan akhirnya Ita merasakan ada sesuatu yang meledak dari dalam kontolku. Croot.. Croot.. Croot.. Croot.. "It, Aku ngecret", erangku. Pejuku muncrat banyak sekali memenuhi nonoknya.
Malam itu aku masi mengentoti Ita lagi sampe Ita kembali terkapar saking lemesnya. "Pak, nikmat banget deh biar Ita lemes juga. Ita tinggal ma bapak ya supaya bisa ngerasain kenikmatan ini tiap malem" aku diam saja, tidak menjawab permintaannya karena masi meraskan kenikmatan yang Ita berikan kepadaku
No comments:
Post a Comment