Sunday, March 11, 2012

Asiknya 2 plus 3

Namaku Very dan saat itu aku masih kuliah di salah satu Perguruan Tinggi terkenal di Bandung. Orang bilang tampangku

lumayan, mirip-mirip dengan presenter top Om Farhan. Apalagi aku diberi fasilitas yang berlebih oleh orang tuaku. Aku

tinggal bersama nenekku karena kedua orang tuaku di mutasi keluar pulau jawa. Jauh dari orang tua membuat aku tenggelam

dalam pergaulan bebas.

Tiba-tiba Ida menarik tanganku ke sofa di ruang tengah. Nampaknya dia juga terangsang melihat pemandangan di kamar itu.

Dengan bernafsu Ida melumat bibirku sementara tangannya meremas-remas penisku. Aku tidak mau ketinggalan, kuremas-remas

kedua buah pantat Ida. Ida kemudian menunduk di depanku, dengan cepat dibukanya resleting celanaku sehingga penisku yang

sudah menegang menyembul ke luar dari celanaku. Dengan sigap Ida langsung mengulum batang penisku, sementara tangannya

menyusup ke dalam bajuku dan mengusap-usap puting susuku.



Waktu itu aku sedang sering jalan bareng dengan Ida. Orangnya putih cantik, tubuhnya tinggi langsing dengan potongan

rambut pendek seperti cowok. Payudaranya tidak besar tetapi pinggul dan pantatnya menungging ke belakang sehingga bila Ida

memakai celana jeans ketat akan terlihat sangat seksi Ida usianya saat itu sekitar 19 tahun dan baru saja lulus SMA. Aku

sudah beberapa kali em-el dengannya, tetapi pengalaman yang terakhir aku alami dengannya sangat berkesan bagiku, aku

terlibat pesta orgy dengannya.
Ceritanya pada suatu hari aku pergi dengan Ida dan adiknya, Santi, ke rumah salah seorang saudaranya. Santi secara fisik

berbeda dengan Ida, Santi lebih pendek tetapi tubuhnya putih montok. Kami berkunjung ke rumah Wulan. Di sana ternyata

sudah ada Tomy, pacar Wulan. Keadaan rumah wulan sangat sepi karena keluarganya sedang menghadiri undangan di luar kota.
Kami berlima kemudian terlibat obrolan seru sambil diselingi minum minuman keras Jack Daniel yang sudah dicampur dengan

buah vita. Aku juga mengeluarkan 3 linting ganja yang kami hisap bersama bergantian. Tidak berapa lama kami mulai mabuk.

Wulan dan Tomy permisi ke loteng atas karena akan menonton TV di lantai dua. Aku, Ida dan Santi melanjutkan perbincangan.
Saat asik menikmati minuman keras samar-samar kami mendengar suara erangan dari kamar atas. Kami bertiga saling

berpandangan. Ida tersenyum geli dan kemudian mengajak aku dan Santi untuk mengintip ke atas. Santi menolak untuk ikut ke

atas, akhirnya aku dan Ida dengan berjingkat-jingkat menaiki tangga ke atas untuk melihat apa yang sedang Wulan dan Tomy

lakukan.
Di ruang tengah atas ternyata keadaan sepi. TV masih menyala tetapi Wulan dan Tomy tidak tampak di sana. Aku dan Ida

kemudian mendekati satu-satunya kamar yang ada di lantai atas. Semakin dekat semakin terdengar suara-suara yang

"mencurigakan". Dengan perlahan Ida menyingkap tirai hordeng kamar atas, maka tampaklah pemandangan yang luar biasa

bagiku. Tomy dan Wulan dalam keadaan bugil tampak sedang bersetubuh. Tomy tampak sedang menindih tubuh Wulan. Posisi

mereka membelakangi jendela kamar sehingga kami dapat melihat jelas penis Tomy yang keluar masuk lubang memiaw Wulan. Baru

kali ini aku melihat orang lain bersetubuh di depanku sehingga aku mengalami sensasi yang luar biasa.
Tiba-tiba Ida menarik tanganku ke sofa di ruang tengah. Nampaknya dia juga terangsang melihat pemandangan di kamar itu.

Dengan bernafsu Ida melumat bibirku sementara tangannya meremas-remas penisku. Aku tidak mau ketinggalan, kuremas-remas

kedua buah pantat Ida. Ida kemudian menunduk di depanku, dengan cepat dibukanya resleting celanaku sehingga penisku yang

sudah menegang menyembul ke luar dari celanaku. Dengan sigap Ida langsung mengulum batang penisku, sementara tangannya

menyusup ke dalam bajuku dan mengusap-usap puting susuku. Birahiku benar-benar terbakar. Tanganku memegangi kepala Ida dan

mendorongnya maju mundur sementara lidah Ida terasa mengelus-elus kepala penisku.
Tak berapa lama Ida berdiri dan melepaskan celananya. Maka tampaklah memiawnya yang menggelembung ditumbuhi oleh bulu-bulu

halus . Ida kemudian naik ke atas sofa dan menungging di hadapanku, tampaknya ia sudah tidak tahan dan ingin aku segera

menyetubuhinya. Aku tidak mau terburu-buru. Ku singkapkan buah pantatnya maka tampaklah belahan memiawnya yang merah

menganga di depanku. Aku kemudian menjilati memiawnya. Ku hisap bibir memiaw dan itilnya. Sesekali kujilati lubang pantatnya

dan ku gigit kedua buah pantatnya.

Tak lama kemudian aku berdiri di belakangnya. Perlahan-lahan ku masukan batang penisku ke lubang memiawnya. memiawnya yang

basah membuat penisku dengan mudah masuk ke dalamnya. Ida mengerang, wajahnya di tutupkan ke bantal sofa. Aku mulai

menggenjot pantatku maju mundur, suara pahaku yang beradu dengan pantatnya membuatku semakin bernafsu. Tak berapa lama Ida

mengangkat kepalanya , pantatnya didorong ke belakang sehingga batang penisku hampir masuk semua ke lubang memiawnya. "Ah,

Ver, aku mau keluar nih, ah..", erangnya. Aku semakin cepat menggenjot pantatku. Aku pun sudah tak tahan lagi karena bibir

memiaw Ida erat sekali mencengkram batang penisku. Tiba-tiba Ida menjerit kecil, ia mengalami orgasme, aku semakin kuat

mengocok penisku di lubang memiawnya. Tak berapa lama akupun mengalami ejakulasi. Ku tekan penisku dalam-dalam ke lubang

memiawnya. Spermaku muncrat di dalam memiawnya.
Aku kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan penisku. Ida tampak duduk di sofa membersihkan lubang memiawnya dari

spermaku dengan tisu. Agak lama aku di kamar mandi karena dengkulku masih lemas karena persetubuhan tadi. Selesai

membersihkan penisku, aku kembali ke ruang TV. Sesampainya di sana aku disuguhi pemandangan yang luar biasa. Ida tampak

duduk di sofa, Wulan berjongkok di selangkangan Ida melakukan oral sex. Tomy berdiri di atas sofa sementara Ida tampak

mengulum batang penisnya. Birahiku naik kembali, aku hampiri mereka dan kembali kubuka celana jeansku. Ku elus-elus pantat

Wulan yang besar. Ku masukan jari tengahku ke lubang memiaw Wulan. memiaw Wulan masih basah, mungkin karena sperma Tomy

belum kering di lubang memiawnya. Aku mengocok-ngocok jariku dengan cepat di lubang memiaw Wulan. Aku tidak tahan, segera

saja ku masukan penisku ke lubang memiaw Wulan dan ku genjot pantatku maju mundur. Wulan semakin rakus menjilati memiaw Ida

sementara Ida asik mengulum penis Tomy sambil tangannya meremas-remas buah zakar Tomy. Tangan Tomy tampak menggerayangi ke

dua payudara Ida.
Tiba-tiba aku mendengar suara langkah menaiki tangga. Rupanya Santi menyusul kami ke atas. Melihat pemandangan yang ada di

depan matanya Santi tampak tertegun. Tapi kemudian perlahan Santi menghampiri kami. Santi berdiri di sampingku. Aku tidak

menyia-nyiakan kesempatan. Kutarik tubuhnya dan kulumat bibirnya sementara penisku terus keluar masuk lubang memiaw Wulan.

Aku singkapkan baju dan BH Santi ke atas, maka menyembulah kedua susu Santi yang putih bulat. Dengan rakus ku hisap kedua

susu Santi bergantian kiri kanan. Puting susunya terasa mengeras di dalam mulutku.
Tomy kemudian menghampiri Santi dari belakang. Tangannya membuka resleting celana Santi dan memelorotkannya ke bawah. Di

tariknya Santi ke atas Sofa di samping Ida. Santi menungging di atas sofa, mulutnya menghisap payudara Ida, sementara ku

lihat Tomy memasukan penisnya ke lubang memiaw Santi. Pemandangan yang luar biasa indah, Santi sang adik menjilati payudara

Ida, kakaknya, sementara Tomy asik mengerjai lubang memiaw Santi dari belakang.
Karena aku dan Tomy sudah ejakulasi sebelumnya, kami mampu bertahan cukup lama. Selang 15 Menit Wulan mengerang, dia

mengalami orgasme. cairan memiawnya membasahi batang penisku. Wulan kemudian tersungkur ke lantai karena kelelahan. Tomy

kemudian mencabut penisnya dari lubang memiaw Santi. Tomy berjongkok di selangkangan Ida. Perlahan dimasukannya batang

penisnya ke lubang memiaw Ida. Aku tidak tinggal diam. Ku hampiri Santi dan kusetubuhi dia dari belakang. Tanganku

mencengkram buah pantat Santi sementara penisku mengocok-ngocok lubang memiawnya. Lubang memiaw Santi masih sempit. Mungkin

karena pengalaman sex-nya belum sebanyak kakak dan saudaranya.
Berselang 30 menit, Tomy mengerang, tampaknya dia sudah mau "sampai". Tomy mencabut penisnya dari lubang memiaw Ida,

disemprotkannya cairan spermanya ke dada Ida. Sperma Tomy tampak membasahi payudara Ida. Tomy kemudian menyorongkan

penisnya ke mulut Santi. Santi kemudian menjilati dan menyedot sisa-sisa sperma Tomy dari kepala penisnya. Santi juga

sudah mau sampai, di sedotnya dengan keras batang penis Tomy sementara pantatnya terasa mengejang tanda Santi sudah

orgasme. Tomy ambruk kelelahan ke lantai menyusul Wulan. Akupun sudah mau sampai. Ku tekan kuat-kuat batang penisku ke

lubang memiaw Santi. Aku mengerang nikmat ketika spermaku muncrat membasahi dinding-dinding lubang memiaw Santi. Akhirnya

kami berlima ambruk ke lantai karena kelelahan. Kami baru bangun ketika hari menjelang malam dan kami pun harus pulang

karena keluarga Wulan akan segera sampai ke rumah.
Tamat

No comments:

Post a Comment